MALANG – Dalam upaya memperkuat sinergi antara kepolisian dan masyarakat, Kapolres Malang, AKBP Danang Setyo Pambudi Sukarno, mengunjungi Pesantren Rakyat Al-Amin di Sumberpucung, Kabupaten Malang, Selasa (21/01/2025). Kunjungan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus pengenalan Kapolres yang baru menjabat kepada para tokoh agama, masyarakat, dan civitas pesantren.
Kedatangan Kapolres disambut hangat dengan lantunan salawat banjari, iringan musik gamelan Jawa, dan atraksi silat Pagar Nusa oleh para santri. Dalam kungjungannya, AKBP Danang didampingi oleh Wakapolres dan pejabat utama Polres Malang.
Kasihumas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang Martianto, menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan bentuk komitmen Polri untuk mendekatkan diri dengan masyarakat, khususnya melalui pesantren yang memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas sosial.
“Kunjungan ini merupakan langkah Polri untuk semakin dekat dengan masyarakat,” kata AKP Dadang saat dikonfirmasi, Rabu (22/1).
Dalam dialog dengan Kapolres, Pengasuh Pesantren Rakyat Al-Amin, KH. Abdullah SAM, menyampaikan sejumlah aspirasi. Ia menyoroti maraknya kasus kekerasan di lingkungan pesantren, yang menurutnya membutuhkan perhatian dan tindakan preventif dari Polri. Selam aini, pihaknya merasa was-was dengan beberapa kasus kekerasan yang melibatkan santri dan guru.
“Kami berharap ada edukasi preventif dari Polres kepada para guru dan pengasuh pesantren untuk menekan angka kekerasan ini,” ungkapnya.
KH. Abdullah, yang akrab disapa “Kyai Sableng,” juga menyampaikan data mengejutkan dari BKKBN RI tentang perilaku seksual remaja serta fenomena negatif di masyarakat, seperti warung kopi pangku yang sempat viral di Gondanglegi.
“Ini menjadi tantangan besar. Kami berharap ada kolaborasi yang solid antara Polres Malang dan para penggerak di berbagai lini untuk mencari solusi bersama,” ujarnya.
Kapolres Malang, AKBP Danang Setyo Pambudi Sukarno, merespons positif aspirasi tersebut. Ia berkomitmen untuk menginisiasi program sosialisasi terkait kekerasan terhadap anak dan perilaku menyimpang di pesantren-pesantren.
“Kami akan memulai langkah preventif dengan menjadikan satuan kepolisian sebagai pembina upacara di pondok-pondok pesantren. Perkembangan anak saat ini lebih cepat secara fisik, tetapi perkembangan mentalnya perlu mendapat perhatian lebih,” jelas Kapolres yang merupakan lulusan terbaik kedua AKPOL 2004.
Kapolres juga mengajak berbagai elemen masyarakat untuk bekerja sama menghadapi fenomena sosial yang ada.
“Mari bersama-sama menjaga kontrol sosial dan memperkuat kolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif,” ajaknya.